Apa itu Istidraj?
26 May 2022 § 1 Comment
“Istidraj” secara harfiah artinya “bertahap”, “sedikit demi sedikit”, “tidak langsung”.
Secara istilah, biasa diartikan,
أمهله ولم يعجّل عذابَه
“Memberi waktu. Tidak langsung dihukum.”
Pengertian istidraj secara istilah ini diambil dari sabda Nabi Muhammad,
إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ
“Jika Anda melihat Allah memberi hamba urusan dunia yang ia senangi sementara ia tetap bermaksiat kepada Allah maka itulah istidraj.” (HR. Ahmad).
Jadi, istidraj adalah ketika sesorang mendapatkan nikmat duniawi tetapi pada saat yang sama dia terus bermaksiat kepada Ilahi.
Setelah bersabda demikian, Nabi kemudian membaca sebuah ayat Alquran
فَلَمَّا نَسُوا۟ مَا ذُكِّرُوا۟ بِهِ فَتَحۡنَا عَلَیۡهِمۡ أَبۡوَ ٰبَ كُلِّ شَیۡءٍ حَتَّىٰۤ إِذَا فَرِحُوا۟ بِمَاۤ أُوتُوۤا۟ أَخَذۡنَـٰهُم بَغۡتَةࣰ فَإِذَا هُم مُّبۡلِسُونَ
“Ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun buka semua pintu (kesenangan) untuk mereka. Ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba. Maka, ketika itu mereka terdiam putus asa.” (Al-An’am: 44).
Apa yang dapat dipelajari dari kaitan sabda Nabi dan dawuh Allah tersebut?
Jadi, ketika Tuhan meng-istidraj seseorang, yaitu orang yang bermaksiat, tapi pada saat yang sama dia yang bergelimang nikmat, sesungguhnya ada rahmat di sana: Tuhan tidak langsung menghukum orang tersebut; Tuhan masih memberinya kesempatan. Memberinya peringatan secara halus dan lembut. Barangkali, dengan peringatan halus dan lembut tersebut, ia bisa menyadari kesalahannya.
Nah, ketika kesempatan dilewatkan dan peringatan halus itu diabaikan, saat itulah ia perlu diingatkan dengan cara yang lebih keras dan menyakitkan. Kemudian, tiba-tiba keadaan berbalik.
Jadi, sebenarnya, istidraj tidak identik dengan hukuman.
Istidraj adalah ketika Allah memberikan kesempatan kepada seseorang untuk menyadari kesalahannya. Dan ketika kesempatan itu tidak dimanfaatkan, ketika itulah ia perlu diperingatkan dengan keras. Bisa jadi, orang tersebut memang hanya bisa disadarkan dengan cara keras.
Tapi, apa pun itu, istidraj adalah rahmat, yaitu Allah tidak segera menghukum orang yang berbuat salah. Allah lebih dulu memberinya kesempatan agar sadar tanpa harus dihukum.
Toh, andai orang tersebut mesti dihukum karena memang hanya hukuman itulah yang bisa membuatnya sadar, itu pun tetap rahmat dari Allah, yaitu masih untung dihukum di dunia; masih untung bisa menyadari kesalahan saat masih di dunia.
Ilmu yang sangat bermanfaat,terima kasih
LikeLiked by 1 person