Setiap Hari, Nabi Muhammad Tobat Sampai Seratus Kali. Padahal Maksum. Untuk Apa?

13 June 2022 § Leave a comment


Dalam satu kesempatan, Rasulullah dawuh bahwa, setiap hari, ia beristighfar dan bertobat kepada Allah lebih dari tujuh puluh kali.

 وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي الْيَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً (رواه البخاري)

Dalam kesempatan lain, ia menyatakan, istighfar dan tobatnya itu sebanyak seratus kali setiap hari.

 يَا أَيُّهَا النَّاسُ، تُوبُوا إِلَى اللَّهِ واستغفروه فَإِنِّي أَتُوبُ إليه فِي الْيَوْمِ مِائَةَ مَرَّةٍ (رواه مسلم)

Arti Tobat

Seperti sudah maklum, tobat (taubah) artinya kembali (ruju’).

Orang tobat adalah orang yang kembali kepada Allah, yaitu kembali dari sifat hina menuju sifat mulia; kembali dari kemaksiatan menujut ketaatan.

راجع من الأوصاف المذمومة إلى الأوصاف المحمودة. راجع عن معصيته إلى طاعته.

Tobat adalah kembali dekat dengan Allah setelah jauh dari Allah.

الرجوع من البعد عن الله إلى القرب إليه

Nah, dari pengertian tersebut, jika Rasulullah bertobat, apakah artinya Rasulullah telah melakukan perbuatan tercela dan hina? Apakah artinya Rasulullah telah berbuat maksiat? Apakah artinya Rasulullah jauh dari Allah?

Tentu tidak demikian.

Sebab, Rasulullah itu maksum. Sosok yang dijaga dari kemaksiatan, dijaga dari perilaku hina dan tercela, dijaga dari salah dan dosa.

Terus, kenapa atau untuk apa Rasulullah bertobat?

Sebelum masuk ke jawaban, baik juga kita perhatikan kategori tobat menurut kalangan ahli tasawuf.

Taubah, Inabah, Aubah

Dalam kitab “al-Risalah al-Qusyairiyyah fi ‘Ilm al-Tasawwuf”, Imam al-Qusyairi (465 H) menukil pendapat yang membagi tobat dalam tiga macam: taubah, inabah, aubah.

Pertama, “taubah”. Yaitu, ketika seseorang bertobat dari dosa karena faktor takut azab Allah. Ini tobat mayoritas kita, manusia. Sebab, manusia pasti berbuat dosa.

Kedua, “inabah”. Yaitu, ketika seseorang bertobat karena berharap pahala dari Allah. Ini tobat para wali Allah.

Ketiga, “aubah”. Yaitu, ketika seseorang bertobat bukan karena faktor takut azab, bukan pula karena berharap pahala; bukan karena takut neraka, bukan pula karena berharap surga.

“Aubah” inilah tobat para nabi dan rasul, termasuk Nabi Muhammad Rasulullah.

Jadi, jika Rasulullah bertobat, itu bukan karena Rasulullah menyesal telah berdosa, bukan karena takut neraka, bukan pula karena berharap pahala dan pengin masuk surga.

Bagaimana mungkin Rasulullah bertobat karena takut neraka atau karena berharap surga, sementara Rasulullah adalah wasilah kita bisa selamat dari neraka, wasilah kita bisa masuk surga.

• Alasan Rasulullah Bertobat dan Beristighfar

Lalu, apa alasan Rasulullah bertobat dan beristighfat–bahkan sampai seratus kali setiap hari? Untuk apa?

Minimal ada tiga alasan.

Pertama, tobat Rasulullah adalah ungkapan syukur. Ibadah-ibadah Rasulullah, termasuk tobat Rasulullah, adalah ungkapan syukur sebab Allah telah menjadikan Rasulullah orang yang maksum, sebab dosa-dosa Rasulullah telah diampuni.

Dalam riwayat yang masyhur, Rasulullah ditanya, kenapa Rasulullah menjalankan shalat malam sampai kakinya bengkak, padahal dosa-dosanya telah diampuni. Rasulullah menjawab, “Justru karena dosa-dosaku telah dimpuni itulah aku memperbanyak tahajud sebagai ungkapan syukur.”

أفلا أكون عبدا شكورا

Kedua, tobat Rasulullah bukanlah sebab ia menyesal telah bermaksiat, melainkan ungkapan tawaduk kepada Allah, bahwa dirinya meyakini belum dapat menunaikan ibadah secara sempurna di hadapan Allah Yang Mahasempurna.

Ketiga, tobat Rasulullah sebagai dorongan dan teladan untuk umat: Rasulullah yang maksum saja setiap hari bertobat. Maka, apalagi kita, mestinya bertobat setiap saat.

Wallahu a’lam.

_____________

Referensi:

  • Al-Risalah al-Qusyariyyah fi ‘Ilm al-Tasawwuf (Imam al-Qusyairi)
  • Dalil al-Falihin li Thuruq Riyadh al-Shalihin (Ibnu ‘Allan)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading Setiap Hari, Nabi Muhammad Tobat Sampai Seratus Kali. Padahal Maksum. Untuk Apa? at Warung Nalar.

meta

%d bloggers like this: