Bukan Doa Memasuki Bukan Ramadan, Melainkan Doa Melihat Hilal
6 April 2023 § Leave a comment
👌
إن النيي صلى الله عليه وسلم كان إذا رأى الهلال قال: اللهم أهله علينا باليمن والإيمان والسلامة والإسلام. ربي وربك الله
Jika melihat hilal, Nabi berdoa, “Ya Allah, tampakkanlah hilal itu kepada kami dengan dibarengi keberkahan, keimanan, keselamatan, dan Islam. Tuhanku dan Tuhanmu (wahai hilal) adalah Allah.” (HR. Tirmidzi, al-Darimi, dan Ahmad).
Doa di atas jadi populer setiap awal Ramadan. Dan, barangkali, sebagian orang menyangka itu doa memasuki Ramadan.
Di bawah ini beberapa poin dalam doa tersebut.
1. DOA MELIHAT HILAL
Doa itu sebenarnya Nabi baca setiap melihat hilal.
Apa itu hilal?
Kita mengartikannya “bulan sabit”.
Tapi, secara spesifik, hilal adalah bulan sabit tanggal satu sampai tanggal tiga bulan Hijriah.
(Sebagai informasi, ada tiga sebutan untuk bulan dalam bahasa Arab: HILAL, هلال, yaitu, bulan sabit tadi itu; BADR, بدر, yaitu bulan purnama, saat bulan di puncak bulatnya (tanggal 15 bulan hijriah); QAMAR, قمر, yaitu bulan dalam arti satelit Bumi. Ada juga yang mengartikan qamar sebagai bentuk bulan di atas tanggal tiga bulan Hijriah atau qamar adalah bulan pascahilal).
Karena Nabi baca doa itu setiap melihat hilal maka Nabi tidak hanya membacanya setiap memasuki bulan Ramadan. Nabi membacanya setiap melihat hilal di semua bulan Hijriah.
Sebab, hilal tidak hanya ada di bulan Ramadan, tetapi di semua bulan bulan Hijriah.
2. DOA AWAL BULAN?
Dalam doa itu, Nabi mengharapkan keberkahan, keimanan, keselamatan, dan keislaman.
Kenapa harapan itu Nabi panjatkan saat melihat hilal?
Hilal adalah bentuk bulan di awal-awal bulan.
Bisa jadi, Nabi baca doa tersebut saat melihat hilal di awal-awal bulan sebagai harapan agar pada sepanjang bulan nanti Nabi diberi hidup yang berkah dan selamat serta tetap dalam iman dan Islam.
Jadi, awali setiap bulan dengan harapan baik agar sepanjang bulan nanti tetap dalam kebaikan, lahir dan batin, jasmani dan rohani.
Maka, apakah doa di atas bisa disebut sebagai doa awal bulan?
Bisa saja.
Tapi, persoalannya, kan, kehidupan Anda berjalan di kalender Masehi. Anda tidak menggunakan kalender Hijriah di hampir seluruh aspek kehidupan Anda.
Bisakah doa di atas di baca di awal bulan-bulan Masehi?
Bisa saja.
Kan tidak salah kita berdoa dan berharap di awal bulan agar diberi berkah (iman, selamat, Islam) di sepanjang bulan. Malah bagus.
Tapi, Anda jangan baca bagian kalimat “Allahumma ahillahu ‘alaina” (Ya Allah, tampakkanlah hilal kepada kami) di awal bulan Masehi.
Sebab, hilal atau bulan sabit tidak berada di awal bulan Masehi.
Anda cukup membaca, misal, “Ya Allah, semoga kami diberi keberkahan, keimanan, keselamatan, dan Islam di sepanjang bulan ini.”
Keberkahan dalam pekerjaan, rumah tangga, studi, dan lain sebagainya.
3. ASPEK TAUHID DALAM DOA
Nabi mengakhiri doa di atas dengan kalimat “Rabbi wa Rabbuka Allah”. “Tuhanku dan Tuhanmu adalah Allah.”
Nabi sedang “berbicara” kepada hilal, bahwa hilal, si bulan sabit, hanya makhluk.
Bulan maupun benda-benda angkasa lain hanyalah ciptaan Tuhan.
Nabi ingin menolak keyakinan sebagian orang masa itu yang menuhankan benda-benda langit.
Wallahu a’lam.
✍
Leave a Reply