Kefikih-fikihan dan Kesufi-sufian
10 November 2014 § 2 Comments
Menurut Imam Syafii, ada tiga kategori orang: ahli fikih, ahli tasawuf (sufi), dan orang yang ahli fikih sekaligus ahli tasawuf.
(Kategori ini bisa diterapkan untuk: orang yang pola pikir keagamaannya berorientasi fikih atau syariat [kefikih-fikihan], orang yang pola pikir keagamaannya berorientasi tasawuf [kesufi-sufian], dan orang yang pola pikir keagamaannya berorientasi keduanya, seimbang antara fikih dan tasawuf).
Jadilah orang ketiga: memiliki pola pikir keagamaan yang seimbang antara orientasi fikih dan tasawuf.
Tidak bagus jika hanya paham fikih atau hanya paham tasawuf.
Sebab, orang yang hanya berorientasi fikih cenderung berhati keras, ngeyelan. Bagaimana orang yang berhati keras dapat merasakan nikmatnya takwa? Sementara, orang yang hanya berorientasi tasawuf cenderung “sangat bodoh”, karenanya kerap mengabaikan tata aturan fikih, tak peduli batasan-batasan fikih. Bagaimana orang seperti ini bisa berguna?
*syair di atas terdapat di kitab “Diwan al-Imam al-Syafii”
Assalamualaikum, Gambar diatas dari kitab apa ya kaloh boleh tau? Syukron
LikeLike
Diwan al-Imam al-Syafii”
LikeLike