KILMA KUNUZILJINAN

17 December 2021 § Leave a comment


Itu nama anak ketiga saya. Perempuan.

Rancangan penamaan si ragil ini seperti kakak-kakaknya: Kimya Kaymiasada dan Kalih Kalimatalla. Mbak dan masnya.

Dua kata; nama depan dimaksudkan sebagai panggilan; berinisial KK.

Jika inisial KK di anak pertama “Kimya Kaymiasada” adalah “penemuan” dan insial KK anak kedua “Kalih Kalimatalla” adalah “ikut-ikutan” (“Kayaknya bagus juga kalau inisialnya sama kayak mbaknya”) maka inisial anak KK anak ketiga “Kilma Kunuziljinan” adalah “keharusan” (“Dua kakaknya sama-sama berinsial KK. Masak inisial yang ketiga ini mau beda?!).

Jadi, prinsip penamaan anak ketiga ini (juga anak kedua) adalah “pokoknya inisial KK dulu, nama dicari nanti”. 😄

Jadilah “Kilma Kunuziljinan”.

“KILMA” dari bahasa Arab, “kilmah”, sama dengan “kalimah”: sama makna dan sama-sama ditulis dalam tulisan Arab كلمة.

Beda pengucapan saja.

“Kalimah” adalah dialek “fusha” atau “bahasa resmi” atau “bahasa standar” atau “bahasa Alquran” karena diksi inilah yang digunakan oleh Alquran.

Sedangkan “kilmah” bukan “fusha”. Alquran tidak menggunakannya. Kata ini biasa digunakan dalam nadzaman.

Dalam nadzam Hidayah al-Shibyan, misal,

وادغم بغنة بينمو لا إذا # كان بكلمة كدنيا فانبذا

Wadghim bighunnatin biyanmu la idza

Kana “bikilmatin” kadunya fanbidza

Atau, dalam Nadzam al-‘Imrithi,

كلامهم لفظ مفيد مسند # والكلمة اللفظ المفيد المفرد

Kalamuhum lafdzun mufidun musnadu

Wal “kilmatul” lafdzul mufidul mufradu

Atau, dalam nadzal Alfiyyah ibn Malik,

واحده كلمة والقول عم # وكلمة بها كلام قد يؤم

Wahiduhu kalimatun wal qaulu ‘amm

“Wakilmatun” biha kalamu qad yuamm

Dan nadzaman lainnya.

Dalam bahasa Arab, “kalimah” artinya “kata”. Diadopsi bahasa Indonesia (“kalimat”) artinya berubah jadi “rangkaian kata” atau “perkataan”.

“KUNUZILJINAN” juga dari bahasa Arab كنوز الجنان.

“Kunuz” (jamak dari “kanzun”) artinya “harta karun”, “harta terpendam”, “treasure”.

“Al-jinan” (jamak dari “jannah”) artinya “surga”.

Jadi, “Kunuziljinan” berarti “harta karun surga”.

Penamaan “Kilma Kunuziljinan” tersebut diambil dari hadis Nabi.

ألا أدلك على كلمة هي كنز من كنوز الجنة؟ لا حول ولا قوة إلا بالله

(Ala adulluka ‘ala kalimatin hiya kanzun min kunuzil jannah? La haula wa la quwwata illa billah).

“Kau mau kutunjukkan kalimat yang jadi harta karun surga? Yaitu, la haula wa la quwwata illa billah.” (HR. al-Bukhari).

Jadi, “harta karun surga” adalah kalimat hauqalah (ada juga yang menyebut “haulaqah”).

Maksudnya, orang yang membaca kalimat hauqalah tersebut seperti sedang mengumpulkan pahala tak ternilai yang akan mengantarkannya masuk ke surga.

“La haula wa la quwwata illa billah” sering diterjemahkan “tiada daya dan kekuatan melainkan dari Allah”. “Daya” dan “kekuatan” bisa jadi sinonim. “Haul” dan “quwwah” juga demikian.

Dan arti detail dari “la haula wa la quwwata illa billah” adalah “tidak ada kekuatan mengindari kemaksiatan dan tidak ada kekuatan menjalankan ketaatan selain dengan pertolongan Allah”.

Mampu menjauhi keburukan dan mampu melakukan kebaikan itu berkat Allah semata.

Yang disebutkan dalam hadis adalah “kunuzil jannah”. “Jannah”, dalam bentuk mufrad.

Tapi, kenapa yang dijadikan nama itu bentuk jamaknya? “Jinan”. “Kunuzil jinan”. Kilma Kunuziljinan.

Untuk “kunuziljinan” diambil dari teks dalam kitab Syarh al-Hikam al-Ghautsiyah.

… وحائز كنزا من كنوز الجنان لا حول ولا قوة إلا بالله …

wa haiz kanzan min “kunuzil jinan” la haula wa la quwwata illa billah.

***

Begitulah apa dan kenapa nama Kilma Kunuziljinan.

🥳

Advertisement

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

What’s this?

You are currently reading KILMA KUNUZILJINAN at Warung Nalar.

meta

%d bloggers like this: