Dialog Mata dan Mati

5 July 2009 § 1 Comment


Kalbu berkata kesal kepada mata,
“Hei, kau telah membuatku gelisah.
Sebagai utusan raga, kau hanya
menangkap dan menyerap penyakit.
Dan, akulah yang menanggung sakit.”

Mata balas berkata,
“Ah, bukankah kau ruang hasrat?!
Dan, aku hanya mengikuti hasratmu.
Justru kau yang sering membuatku
terbuai angan-angan dan keinginan.
Apalah aku ini?!”

Aku memaki keduanya,
“Diam, semuanya!
Kalian pembunuh!”

______________________________
*disadur dari sebuah syair dalam buku “Raudhah al-Muhibbin wa Nuzhah al-Musytaqin” [Taman para Kekasih & Wisata Cinta para Perindu] hal. 91 karya Ibn Qayyim al-Jauziyyah.

Tagged: , , , , , , ,

§ One Response to Dialog Mata dan Mati

  • puji says:

    tul sbt bawasanny mata hati dan raga saling bekerja sama ,smua akan saling .ada pertanggung jawabany masing2.

    Like

Leave a comment

What’s this?

You are currently reading Dialog Mata dan Mati at Warung Nalar.

meta