Makna Zuhud

Imam al-Nawawi memaknai zuhud.

الزهد ترك ما لا يحتاج إليه من الدنيا وإن كان حلالا والاختصار على الكفاية

“Zuhud adalah meninggalkan urusan duniawi yang tidak diperlukan, tidak dibutuhkan, meski itu halal. Zuhud adalah kecukupuan. Bertindak secukupnya.”

Misal, kebutuhan Anda adalah hp berharga 3 jutaan. Aktivitias komunikasi dan online Anda tercukupi dengan hp tersebut.

Maka, Anda gak beli hp seharga belasan juta, meski Anda mampu.

Kebutuhan transportasi Anda tercukupi oleh motor. Maka, zuhud Anda adalah Anda gak beli mobil, meski mampu.

Keadaan mengharuskan Anda punya mobil. Dan kebutuhan Anda soal mobil tercukupi oleh satu unit. Maka, zuhud Anda adalah Anda gak beli lebih dari satu unit, apalagi sampai ngoleksi, meski Anda mampu.

Anda bisa contohkan sendiri makna zuhud sesuai konteks kehidupan Anda.

Jadi, zuhud adalah soal kebutuhan dan kecukupan. Butuh Anda apa dan berapa; penuhi secukupnya.

Kebutuhan dan ketercukupan itu tentu saja relatif dan subjektif. Seorang pendakwah dengan mobilitas tinggi dan jauh, kendaraan yang dibutuhkan mungkin gak cukup dengan motor.

Walhasil, seseorang bersikap zuhud sesuai kadar dan perannya dalam kehidupan. Jadi petani, jadi pedagang, jadi karyawan, jadi staf, jadi pejabat eselon sekian, jadi direktur, jadi bos, jadi menteri, jadi presiden, jadi ustad … semua bisa zuhud dengan cara dan ukuran masing-masing.

Jadi, zuhud itu bukan anti dunia. Zuhud adalah mengambil dunia secukupnya sesuai kebutuhan; bukan sesuai keinginan, meski Anda mampu mewujudkan dan memenuhi keinginan itu.

Zuhud bukan anti harta. Zuhud adalah memiliki harta dan Anda memanfaatkan untuk kebutuhan Anda; bukan memanjakan keinginan Anda, meski Anda mampu.

Terus gimana… Kebutuhan saya memang cukup pakai satu unit mobil, meski mampu beli lebih dari satu, bahkan mengoleksi. Terus, kelebihan duit yang bisa buat beli sekian mobil itu diapain? Buat apa?

Kebutuhan saya cukup hp seharga 3 jutaan, meski mampu beli harga lebih dari itu. Terus, kelebihan duit yang bisa buat beli hp lebih mahal itu diapain? Buat apa?

Penuhi kebutuhan pribadi Anda yang lain.

Tapi, kebutuhan lain sudah tercukupi. Terus gimana?

Ya, berbagi. Sedekah. Berbagi kesejahteraan pada orang lain yang membutuhkan. Ambil peran dalam kehidupan sosial. Cukupi kebutuhan sosial.

Jika Anda mampu bersikap zuhud semacam itu maka, sesuai janji Nabi, Anda bakal disukai oleh Allah.

ازهد في الدنيا يحبك الله (رواه ابن ماجه)

“Bersikaplah zuhud di dunia; Allah bakal mencintaimu.”

Apa arti Allah mencintai Anda? Apa arti Anda dicintai Allah?

Sama kayak Anda dicintai balik oleh orang yang Anda cintai. Pasti bahagia.

Sama kayak Anda mencintai kekasih Anda. Anda bakal mengekspresikan cinta Anda itu dengan cara yang tentu disukai oleh kekasih Anda.

Begitu kira-kira ilustrasi cinta Allah kepadamu jika Anda mampu bersikap zuhud.

Wallahu a’lam.

Advertisement